LATAR BELAKANG

 Keberadaan Perpustakaan Rumah Sakit sangat dibutuhkan untuk memberikan layanan informasi kepada pemakainya. Jika layanan kepada pemakai memuaskan, maka baiklah kinerjanya, sebaliknya apabila layanan yang diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan belum mampu memiliki kinerja tersebut Perpustakaan merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Perpustakaan diharapkan sebagai pusat kegiatan pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Salah satu upaya pengembangan minat dan kegemaran membaca adalah dengan adanya distribusi buku. Perpustakaan sendiri bertujuan memberi bantuan bahan pustaka atau buku yang diperlukan oleh para pemakai. Buku merupakan salah satu syarat mutlak yang diperlukan untuk pengembangan minat dan kegemaran membaca, khususnya bagi tenaga medis dan non medis yang bekerja di Rumah Sakit.. Artinya, bahwa fungsi buku memberikan tempat tersendiri bagi pemakainya. Hal inilah yang kemudian berimplikasi pada semakin maraknya industri perbukuan/penerbit di Indonesia secara khusus dan dunia perbukuan secara global.

Lahirnya perpustakaan digital di Indonesia ini disambut baik para pengelola informasi atau pustakawan. Kebanyakan pustakawan terbuka terhadap perubahan teknologi, tetapi juga masih mengingat fungsi tradisional mereka, yaitu membantu orang untuk mencari informasi, baik dalam bentuk digital atau tercetak. Sosialisasi program perpustakaan digital terhadap para anggota jaringan dan para pengguna itu penting. Dalam hal ini, perlu peningkatan kesadaran akan fungsi utama mereka, yaitu memberikan kemudahan akses pengguna terhadap informasi. Untuk mempermudah akses, pustakawan perlu mendorong pengguna perpustakaan digital untuk melihat informasi (information literate). Pengguna perpustakaan yang seperti ini adalah mereka yang sadar kapan memerlukan informasi dan mampu menemukan informasi, mengevaluasinya, dan menggunakan informasi yang dibutuhkannya itu secara efektif dan beretika.

Perpustakaan Rumah Sakit Palang Biru Kutoarjo yang ada sekarang ini adalah perpustakaan yang memberikan pelayanan membaca serta meminjam buku untuk pengguna dari pihak rumah sakit baik tenaga medis maupun non medis. Perpustakaan Rumah Sakit Palang Biru Kutoarjo berada di selasar lantai 3 (tiga) gedung sebelah utara sebelum kantor sekretariat, dimana sistem pengolahan masih menggunakan daftar manual di buku dan untuk yang online menggunakan sharing folder atau sharing dokumen di Windows Explore. Kekurangan dari sistem ini yaitu pengguna harus datang terlebih dahulu ke perpustakaan untuk mengetahui buku-buku apa saja yang tersedia dan buku-buku apa saja yang sedang dipinjam dan berapa lama buku tersebut dikembalikan agar pengguna yang bersangkutan dapat meminjamnya. Dengan menggunakan sistem berbasis website ini maka pengguna yang akan meminjam dan melihat buku-buku apa saja yang terdapat di perpustakaan tidak perlu langsung datang ke perpustakaan, mereka cukup membuka alamat website dan pengguna bisa langsung melihat koleksi buku yang ada disertai dengan pencarian berdasarkan beberapa kategori untuk mempermudah pengguna menemukan buku yang mereka cari. Pengguna juga dapat mengunduh atau mendownload buku elektronik dan menyimpannya di komputer, laptop, atau smartphone masing-maing. Berdasarkan permasalahan itu maka kami menguusulkan adanya pembaharuan sistem lama kedalam sistem informasi yang baru untuk membangun suatu perancangan sistem informasi yang mudah digunakan dan dapat menyajikan informasi secara cepat dan akurat dengan teknologi komputer, menjadikan perpustakaan Rumah Sakit Palang Biru Kutoarjo menjadi “Perpustakaan Digital Rumah Sakit Palang Biru Kutoarjo berbasis Website” atau menjadikannya perpustakaan digital library.

0 Comments